Jumat, 31 Desember 2010

INFORMASI SEPUTAR MUSYDA MUHAMMADIYAH KAB.GUNUNGKIDUL

Foto: Aam Sugasto, MA, Drs. Ngdimin, Drs. Sadmonodadi,MA
Alahamdulillah pelaksanaan musyawarah Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gunungkidul telah terlaksana dengan baik. Memang begitulah para pimpinan,anggota dan kader Muhammadiyah selalu mengedepankan kepentingan persyarikatan dibanding dengan kepentingan pribadi dan kelompok sehingga mereka bersemboyan duduk di posisi apapun mereka akan bekerja sungguh-sungguh dan ikhlas untuk beramar ma'ruf nahi munkar.
Musyda yang dilaksanakan pada tanggal 25 sampai 26 Desember 2010 bertempat di SMK Muhammadiyah 1 Playen wilayah PCM Playen. SMKM digunakan untuk akomodasi dan sidang komisi.Sedang untuk pembukaan dan sidang pleno serta pemilihan ditempatkan di gedung PDHI yang letaknya berseberangan dengan Gedung SMKM 1 Playen. Acara pembukaan dihadiri oleh Bupati Gunungkidul Badingah,S.SOS dan jajaran muspida kab Gunungkidu.Untuk Musyda diduka oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi DIY dr.Agus Taufiqurahman,sp.s Dalam Pembukaan,dr Agus taufiqurahman,Sp.S menekankan pentingnya kekompakan dan kerja sama saling sinergi antar anggota pimpinan. Di Muhammadiyah jangan saling menuding kesalahan tetapi kekurangan dihadapi bersama dan saling mengisi. Bila ada hal yang harus dibenahi adalah kita semua ikut bertanggung jawab atas pembenahan tersebut. Menyinggung masalah dakwah, Pimpinan Wilayah mengatakan," Dakwah sekarang ada yang berbeda dengan cara dakwah pada masa lampau karena sekarang jaman sudah berubah. Seiring kemajuan zan maka cara dakwahpun harus dengan cara dan strategi yang berbeda pula yaitu menyesuaikan dengan keadaan sekarang. bila para penyeru kesesatan memekai media informasi yang canggih, maka Muhammadiyah tidak boleh ketinggalan dengan mereka dalam berdakwah. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah telah mendirikan stasiun televisi yaitu ADiTV diharapkan seluruh pimpinan dan simpatisan Muhammadiyah dapat memanfaatkan fasilitas dakwah tersebut. Juga diharapkan penggunaan jejaring internet ( web site) diharapkan dapat memberikan informasi keputusan - keputusan tarjih dan informasi kegiatan lainnya yang sifatnya umum.

Hal yang menarik juga adalah ketika pembacaan dan tanggapan Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Daerah periode muktamar tahun 2005 - 2010. Tanggapan yang disampaikan menyoroti tentang perkembangan PKU dan issu terkini tentang adanya radio dakwah oleh organisasi lain yang cukup mengusik kepasifan dakwah muhammadiyah yaitu radio dakwah MTA, MQ,Suara Qurani dll. Pada periode 2000 - 2005 issu yang menarik adalah bagaimana menyikapi partai PKS yang membuat pemuda dan pemudi kader muhammadiyah secara eksodus beralih ke sana. sekarang muhammadiyah seperti mendapat tantangan baru. Dengan radio, MTA dapat meraih pendengar yang cukup signifikan dan dakwah yang disampaikan berani, dan tegas yang disampaikan langsung oleh ketua MTA Drs Ahamad Sukino tersebut. Bila masyarakat yang telah mengikuti aktif kajian yang disampaikan oleh MTA lewat radio, maka ketika mengikuti kajian oleh kader muhammadiyah mereka menjadi kritis. sebenarnya itu akan menguntungkan Organisasi Muhammadiyah itu sendiri minimal ada 2 sisi:
1. Muhammadiyah telah terbantu bebannya tentang pemberantasan TBC ( Tahyul,
    Bid'ah, dan kurrofat) di masyarakat.
2. Kader Muhammadiyah terpacu untuk belajar lebih mendalam agar bila ada
    pertanyaan ataupun perbedaan pendapat bisa menjelaskan dengan tepat dan bijak.
3. Sebagai balancer retorika dakwah sekaligus pembanding dan memperkaya hasanah
    dakwah
Tentang PKu, banyak ditanyakan kenapa perkembangannya lambat. Dijelaskan oleh Ktua PDM Dr.Asrofi.M.hum, bahwa PKU pada tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan bahkan seluruh ruang rawat ini penuh yang saat ini ada 8 ruan rawat inap. Itu berarti kepercayaan masyarakat mulai dirasakan.Kesiapan dokter jaga setiap saat, sehingga para psien dapat di layani dengan baik. Alat cuci darah juga sudah ada.
Pada Kesempatan itu juga Ketua PDM Asrifi, mengharap pada pemilihan pengurus periode 2010-2015 antara golongan tua dan muda seimbang. Beliau menyebutkan yang tua 5 sedang yang muda 8. Beliau juga baru merasakan bagaimana bermuhammadiyah yang sebenarnya. Menjdi pimpinan harus bisa mengambil keputusan yang cepatdan cermat pada saat yang mendesak.
Foto: Solichin, MA dan Drs.Sugiyanto

Sampai pada sesi pleno dari masing-masing komisi sesuai arahan dari pengurus lama Drs Sadmonodadi,MA agar progran dibuat jelas dan terukur, maka program yang dibahas dalam masing-masing komisi cenderung menyempurnakan dan mengadakan perubahan sedikit pada program prasaran yang sudah digariskan PWM. Pengurus periode 2005-2010 ini terutama majlis pendidikan membuat gebrakan baru yakni dikembalikan AD/ART bahwa yang menangani langsung pendidikan SD dan SMP adalah Cabang, PAUD dan TK adalah Aisiyah.
Foto.: Sukamto,s.Ag dan Drs. Ngadimin

Hasil pemilihan pengurus terjaring 13 orang dari daftar calon tetap sebanyak 45 orang. dari Daftar calon Tetap tersebut yang senior ada satu yaitu Sukamto,S.Ag yang periode tahun 2000-2005 pernah menjabat ketua PDM.Pada periode 2005-2010 beliau absen karena kesibukan sbagi widyaiswara. Dan periode tahun 2010-2015 Bp.Sukamto, S,Ag terpilih kembali untuk memimpin PDM Gunungkidul tahun 2010-2015. Pada pidato terakhir ketua lama Bapak Asrofi,m.Hum menyatakan siap mendukung kepemimpinan Pak Sukamto. Di Muhammadiyah pergantian pimpinan suatu yang biasa. Muhammadiyah tidak hanya ditentukan seorang ketua tetapi bekerja secara koligian. Tampak kedua tokoh muhammadiyah tersebut akur dan sempat diselingi guyonan ditengah - tengah pidato beliau. Ketua PDM terpilih menyampaikan pesan bahwa dalam Muhammdiyah depupuk 4 kecerdasan yaitu:
1. Kecerdasan intelektual, membuat orang cakap dan kritis
2. Kecerdasan Spiritual, yaitu keimanan dalam aqidah dan ketaqwaan yang teguh
3. kecerdasan Sosial, mampu untuk memecahkan sosial dan pandai membawa diri dalam
    berdakwah
4. Kecerdasan moral, sehingga mampu menjdi suri tauladan yang baik berakhlaqul
    karimah

Oleh. Sriyanta
Selengkapnya...

Selasa, 07 Desember 2010

BACAAN SALAM KEPADA NABI MUHAMMAD SAW DALAM TASYAHUD

Pertanyaan:
Dalam kaset video "Sifat-sifat Shalat Rasulullah saw. yang dikeluarkan oleh Markaz tentang doa tasyahud disebutkan bagian:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Diganti dengan:
اَلسَّلاَمُ عَلَي النَّبِيِّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alasannya:
Diucapkanاَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ , karena Nabi Muhammad saw pada waktu itu masih hidup, tetapi setelah beliau meninggal dunia, para sahabat sepakat menggantinya dengan: اَلسَّلاَمُ عَلَي النَّبِيِّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ , karena kaset tersebut juga mengacu kepada hadis: صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِي أُصَلِّي
Bagaimana derajat keshohehan hadis tersebut?
Mohon penjelasan kedua pertanyaan di atas !
Penanya:
Rusydi, NBM. 581449, Anggota PCM Kalinyamat
Jepara, Jawa Tengah

Jawaban:
1. Bacaan salam kepada Nabi Muhammad saw dalam tasyahud itu seperti yang diajarkan Nabi Muhammad saw adalah: اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ yang berarti: ""Salam sejahtera serta rahmat dan berkah Allah bagimu wahai Nabi", jadi bukan:
اَلسَّلاَمُ عَلَي النَّبِيِّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ yang berarti: "Salam sejahtera serta rahmat dan berkah Allah bagi Nabi".
Dalam ibadah, terutama shalat, kita harus mengikut tuntunan Nabi Muhammad saw, sesuai dengan sabdanya: صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِي أُصَلِّي (Shalatlah sebagaimana kamu melihatku shalat). Dalam hal ini tidak ada kesepakatan para sahabat untuk menggantikan salam yang diajarkan Nabi Muhammad saw tersebut dengan salam kedua di atas setelah kewafatan beliau. Jadi, meskipun maknanya lebih tepat bagi sebagian ulama karena Nabi Muhammad saw. telah wafat, namun mengucapkan salam kepada Nabi saw di dalam tasyahud itu yang harus diikuti adalah sebagaimana yang diajarkan Nabi saw meskipun kita tidak mengetahui hikmahnya. Perlu ditambahkan di sini bahwa Nabi saw sendiri tidak pernah mengucapkan:
اَلسَّلاَمُ عَلَيَّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ yang berarti: "Salam sejahtera serta rahmat dan berkah Allah bagiku" dalam shalat beliau, padahal itu lebih tepat bagi beliau. Adapun di luar shalat, kita boleh mengucapkan salam kepada beliau dengan bentuk kedua di atas. Diambil dari fatwa tarjih Selengkapnya...

PERDUKUNAN DIGITAL; MENGEMAS KEMUSYRIKAN DENGAN KECANGGIHAN TEKNOLOGI

Muqaddimah
Perdukunan bukanlah sesuatu yang hanya diminati oleh orang awam yang dikesankan primitif dan kurang ilmu pengetahuannya. Namun ironisnya, manusia modern yang dikenal memiliki ilmu, wawasan, logika yang tercerahkan dan bahkan mengaku religius-pun sangat menggandrungi hal-hal semacam ini, bahkan sangat laris. Gelar mereka sebagai dukun yang terkesan menyeramkan dan berbau magis kini telah tergantikan dengan istilah yang lebih modern sehingga dapat diterima berbagai pihak, seperti gelar para normal, orang pintar, ahli spiritual, penasehat spiritual dan lain sebagainya. Begitu pula dengan penampilan mereka, dahulu dikenal angker dan menakutkan, namun kini mereka berbusana layaknya para eksekutif dan pegawai kantoran, berdasi, berjas dan bahkan menggunakan mobil elit nan canggih.
Aksi merekapun kini telah mengalami modernisasi, dahulu aksi mereka dilakukan di tempat-tempat terpencil dan terkesan ditutup-tutupi, kini mereka beraksi di hotel, gedung-gedung mewah dan tempat-tempat umum, bahkan memasang iklan baik di media cetak maupun elektronik (perdukunan digital). Bahkan oleh sebagian orang, praktik perdukunan modern semacam ini, sangat diminati sebagai profesi yang menggiurkan untuk mendulang materi.
Gejala lari ke dunia perdukunan, paranormal, ahli spiritual, atau “orang pintar” kini semakin mengakar kuat di tengah masyarakat moderen. Jasa mereka diyakini sangat ampuh untuk merealisasikan harapan dan cita-citanya, baik dalam urusan rezeki, perjodohan, keselamatan, jabatan dan lain sebagainya. Banyak para pejabat maupun penjahat, pengusaha, kalangan profesional, intelektual dan rakyat biasa telah menjadi konsumen atau pelanggan setia jasa perdukunan. Kondisi ini merupakan lahan subur bagi dunia perdukunan dan paranormal untuk mendulang pundi-pundi rezeki.
Terlebih lagi, setelah diback-up oleh insan pertelevisian, media elektronik bahkan dunia maya (internet), membuat aksi mereka semakin popular saja dan semakin diminati oleh berbagai lapisan masyarakat. Bahkan berbagai sinetron yang menampilkan dunia mistik baik secara vulgar maupun dengan kemasan religiusitas maupun singkritisme agama dengan berbagai kesyirikan, semakin mengiklankan dan “menyadarkan” masyarakat bahwa aktifitas ritual para dukun tersebut benar-benar ampuh dan mujarab.
Di sinilah dibutuhkan peran agama dan para tokohnya untuk meminimalisir dan mensterilkan aqidah umat dari berbagai penyimpangan dan kesyirikan yang dapat membatalkan ke-tauhidan mereka. Mereka harus disadarkan bahwa kenyataan yang mereka dapatkan dari para dukun itu hanyalah kebetulan saja atau hasil bisikan dari syetan (jin), dan apa yang mereka lakukan merupakan sebuah kesyirikan yang amat besar.
Faktor-Faktor Maraknya Dunia Perdukunan
John Naisbith pernah mensinyalir, bahwa salah satu penyakit kronis yang menjangkiti manusia mellinium (baca: moderen) adalah penyakit GHAIBISME. Salah satu dimensi dari penyakit ini adalah; manusia percaya kepada Tuhan, namun mereka tidak mau terikat dengan aturan-aturan agama, sehingga mereka menempuh hidup menurut selera mereka dan mencari perlindungan dengan cara-cara yang menyimpang dari aturan agama seperti perdukunan dan lainnya.
Apa yang dikemukakan oleh John Naisbith tersebut sangat relevan jika dikorelasikan dengan fenomena kehidupan sebagian masyarakat modern saat ini. Meskipun mereka hidup di tengah kemajuan teknologi dan rasionalitas dunia modern, banyak juga orang yang masih cenderung kepada “keajaiban-keajaiban” mistik sehingga terjebak dalam perdukunan dan sihir. Ini jelas bertentangan dengan aqidah dan syariah.
Terjebaknya sebagian orang dalam perdukunan, umumnya karena tidak sabar dan ingin mengambil jalan pintas dalam mewujudkan sebuah obsesi serta kepandaian para dukun membungkus praktek-praktek mereka dengan label-label keagamaan berupa ayat-ayat Al-Qur’an, rajah bertulisan Arab dan lain sebagainya. Maraknya siaran-siaran perdukunan juga didukung oleh infotainomics yang memiliki dana besar untuk iklan dan promosi.
Namun secara lebih spesifik, maraknya perdukunan sesungguhnya disebabkan oleh beberapa faktor pokok, antara lain karena faktor; lemah iman, kebodohan, tidak sabar dalam melakukan ikhtiyar sehingga mencari jalan pintas untuk mewujudkan impian, korban iklan, serta penipuan para dukun dengan berbagai trik dan tipu muslihatnya.
Lemah iman, kurangnya pemahaman agama (kebodohan), serta ketidak sabaran untuk mewujudkan harapan adalah faktor utama bagi seseorang untuk mencari alternatif lain untuk menyelesaikan permasalahan hidup. Padahal meminta pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat (ikhtiyar dan memohon pertolongan Allah) merupakan solusi Islami dan tepat untuk menyelesaikan berbagai persoalan hidup. Sebagaimana firman Allah swt:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (البقرة: 153)
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 153)
Membungkus dunia perdukunan dengan agama, merupakan cara yang sangat ampuh untuk menghipnotis dan memperdaya mangsa yang labil dan kurang ilmu agamanya. Terlebih lagi mereka berlindung di balik kata “doa” dan nama Allah, untuk mengelabui orang dan meyakinkan bahwa kemampuan yang dimilikinya itu adalah pemberian dari Allah dan tidak bertentangan dengan ajaran agama. Untuk membantah syubhat (kerancuan) ini, perhatikanlah firman Allah: “Iblis menjawab, ‘Demi kekuasaan (izzah) Engkau,aku akan menyesatkan mereka semua-nya’.” (Shad: 82).
Iblis makhluk yang telah nyata kekafirannya kepada Allah (Al-Baqarah: 24) menggunakan sifat Allah (Al-Izzah) dalam bersumpah. Maka bukan suatu hal aneh jika mereka menggunakan nama Allah, membaca (potongan) ayat-ayat Al-Qur’an sebagai mantera. Penggunaan simbol-simbol agama bukan ukuran kebenaran. Bukankah iblis yang menggunakan sifat Allah ketika bersumpah tidak menjadi pembenaran bahwa ia sesungguhnya tidak sesat dan menyesatkan. Selain itu, mereka mengatakan bahwa ilmu yang diberikan berdasar pada agama (Al-Qur’an). Tapi pada saat yang sama, mereka juga memberikan syarat, azimat dan amalan-amalan yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an atau tidak diajarkan oleh Al-Qur’an.
Hukum Mendatangi dan Mempercayai Dukun/Para Normal
Meramal adalah salah satu aktifitas yang banyak dilakukan oleh dukun atau para normal. Ramalan adalah memohon untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang masih ghaib yang akan terjadi di masa depan. Seorang peramal dianggap telah mengkalim memiliki ilmu tentang keghaiban, padahal yang ghaib itu hanya diketahui oleh Allah swt sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Jin ayat: 26-27.
Jika suatu saat ramalan seorang dukun peramal menjadi kenyataan, maka itu hanyalah kebetulan belaka, persis seperti orang buta yang melempar dikerumunan orang banyak, maka diantara lemparannya itu dapat mengenai orang yang ada dalam kerumunan tersebut. Maka lemparan yang mengenai kerumunan orang tersebut murni sebagai sebuah kebetulan belaka, bukan karena orang buta tersebut bisa melihat.
Dengan demikian, ramalan dukun tentang masa depan yang masih ghaib itu adalah klaim ilmu yang bohong belaka. Mereka dengan menyebar khurafat, sihir dan perdukunan – sebenarnya hendak mengesploitasi kebodohan dan kesahajaan masyarakat awam untuk merampas harta mereka secara bathil. Atas dasar itulah Islam mengharamkan peramalan serta semua prilaku yang terkait dengannya, bahkan oleh Islam dikategorikan sebagai perbuatan syirik.
Dengan demikian, orang yang memanfaatkan jasa dukun atau peramal (paranormal) dan percaya pada ramalannya, maka orang tersebut telah melakukan dosa besar berupa kesyirikan bahkan dihukumi telah melakukan suatu bentuk kekufuran.
Para dukun atau paranormal sesungguhnya tidak memiliki “kelebihan” melainkan dengan cara berbakti, tunduk, taat dan menyembah jin. Kumkum (berendam), mandi dengan menggunakan cara tertentu (seperti: mandi dengan menggunakan air dari tujuh sumber dan bunga tujuh rupa, dan lain-lain), tapa (meditasi) di gua-gua, puasa dengan cara-cara tertentu, menyembelih hewan dengan kriteria tertentu adalah sebagian bentuk dari penyembahan jin. Pengisian ilmu kesaktian, susuk, azimat, wafak, pengasihan, pesugihan dan lainnya dalam praktiknya banyak menggunakan jasa jin dan setan. Setiap praktik dukun atau paranormal dengan menggunakan syarat, mahar, perantara dan mantera merupakan bentuk kesyirikan yang sangat besar. Sebab dengan cara-cara itulah jin masuk dengan cara yang disadari atau tidak disadari.
Pergi ke dukun atau paranormal adalah menyelesaikan masalah dengan menambah masalah, yang merupakan awal dari berbagai bencana. Jin dan setan akan terus menanamkan rasa takut, gelisah dan ketergantungan bagi para konsumen dan pengguna jasanya, yang menyebabkan ia tak akan lepas dari pengaruhnya. Syarat-syarat yang beraneka ragam - dari yang tidak rutin atau rutin dikerjakan pada waktu atau tempat tertentu- itulah bukti nyata kekuasaan jin atas konsumennya.
Dalam surat al-Jin ayat: 6, Allah swt berfirman:
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا (6)
“Dan bahwasanya ada beberapa orang di antara manusia meminta perlindungan kepada jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka rahaqo.” (Al-Jin: 6).
Imam Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa arti “rahaqo” dalam ayat ini menurut Qatadah ialah dosa dan menambah keberanian bagi jin pada manusia. Kata “rahaqo” juga berarti ketakutan (Abul Aliyah, Ar-Rabi’, dan Zaid bin Aslam). Ketika jin tahu manusia minta perlindungan karena takut pada mereka, maka jin menambahkan rasa takut dan gelisah agar manusia semakin tambah takut dan selalu minta perlindungan kepada mereka. (Ibnu Katsir, Tafsirul Qur’anil Azhim, 4/453).
Kandungan arti surat Al-Falaq dan An-Nas adalah bukti bahwa jin dan setan dapat berbuat jahat terhadap manusia. Kedua surat itu juga mengajarkan kita untuk berlindung dan minta pertolongan dari hal-hal tersebut hanya kepada Allah semata. Tindakan prefentif dengan berdzikir, berdoa sesuai tuntutan agama perlu dilakukan sebelum terjadi. Dengan kata lain, kembali ke agama adalah jalan pertama dan terakhir agar terhindar dari dunia perdukunan yang penuh kesesatan dan kebohongan.
Cara dan Media Perdukunan
Islam melarang umatnya untuk menggunakan jampi-jampi jahiliyah, jimat, penangkal, dan manic-manik, serta melarang meminta bantuan tukang sihir, dukun atau yang biasa disebut para normal, “orang pintar” dengan berbagai macam media yang digunakan untuk meramal.
Banyak hal yang dapat digolongkan sebagai ramalan yang termasuk kategori perdukunan. Berikut ini dikemukakan beberapa cara dan media perdukunan yang banyak digunakan oleh dukun atau para normal:
1. Ramalan nasib/Horoskop/Perbintangan/Sio Hewan/Astrologi/Peng-Sui
2. Memakai kalung/Gelang/Jimat penolak bala’
3. Nyuguh/Persembahan, karena warisan nenek moyang
4. Meramal nasib dengan media kartu, Dadu, Anak panah
5. Meramal dengan media suara binatang tertentu
6. Meramal/menentukan baik-buruk berdasarkan hari atau tanggal tertentu
7. Mantera dan guna-guna
8. Isu senjata sakti
9. Meramal dengan media teknologi, seperti: Ketik reg ramal/jodoh/dan
lain-lain kemudian dikirim ke nomor tertentu
10. Meramal nasib, jodoh, rezeki dan lain-lain dengan melihat telapak tangan
11. Meramal nasib, jodoh, rezeki dan lain-lain dengan nama, tanggal lahir atau
pasaran
12. Meramal nasib, jodoh, rezeki dan lain-lain dengan membaca huruf-huruf abjad
13. Meramal nasib, jodoh, rezeki dan lain-lain dengan melihat arah atau atap
rumah
14. Dan lain-lain.
Bahaya Perdukunan (Kesyirikan)
1. Pelaku dan orang yang meminta jasa perdukunan telah melakukan dosa besar berupa kesyirikan
2. Termasuk salah satu dari tujuh hal yang membinasakan
3. Salah satu bentuk kedurhakaan, karena telah melakukan larangan Allah dan Rasul-Nya
4. Pelakunya termasuk pengikut syaithan
5. Tidak diterima shalatnya selama 40 hari
6. Berbahaya bagi diri dan keluarga pelaku, karena jin jahat akan selalu meminta tebusan (pamrih) kepada pelaku maupun anak keturunannya
7. Dan lain-lain.

Dalil-Dalil Hukum
1. Berdasarkan Ayat-ayat al-Qur’an:
1. وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ (البقرة: 165)
2. وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا (الجن: 6)
3. عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا (*) إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا (الجن: 26-27)

4. Berdasarkan hadis Nabi SAW:
1. حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ هِشَامٍ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ وَمَهْرِ الْبَغِيِّ وَحُلْوَانِ الْكَاهِنِ (رواه البخاري)
Selengkapnya...

Senin, 06 Desember 2010

NYAI “WALIDAH” AHMAD DAHLAN PEJUANG INSAN CENDEKIA WANITA INDONESIA

Siapakah Nyai Walidah Itu ? Beliau adalah isteri dari pendiri Persarikatan Muhammadiyah yaitu K.H Ahmad Dahlan. Selanjutnya lebih dikenal dengan nama Nyai Ahmad Dahlan. Beliau adalah putri dari Kiai Penghulu Haji Ibrahim bin Kiai Muhammad Hasan Pengkol bin Kiai Muhammad Ali Ngraden Pengkol. Sehingga nama kecil beliau Siti Walidah binti Kiai Penghulu Haji Ibrahim bin kiai Muhammad Hasan Pengkol bin Kiai Muhammad Ali Ngraden Pengkol. Nyai Ahmad Dahlan adalah pendiri dari organisasi Aisyiyah. Nyai Ahmad Dahlan adalah salah satu dari sekian banyak pahlawan wanita yang memperjuangkan hak-hak kaum perempuan. Beliau adalah orang yang aktif dalam dunia pendidikan, keagamaan, dan sosial. Tak hanya itu, beliau juga memiliki peranan penting dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Ibunya bernama Nyai Mas. Nyai Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta pada tahun 1872 Masehi. Beliau dibesarkan dalam lingkungan yang sangat agamis dan tradisional. Sama seperti pada zaman Ibu Kartini, kaum perempuan dilarang mengenyam pendidikan formal, kaum perempuan hanya diperbolehkan belajar agama saja. Lagipula lembaga pendidikan yangdidirikan oleh Belanda pada waktu itu sangat terbatas, sehingga hanya golongan tertentu saja yang dapat mengenyam pendidikan.
Orang tua dari Nyai Ahmad Dahlan juga hanya mendidik agama, namun setelah beliau menikah dengan K.H. Ahmad Dahlan beliau semakin belajar banyak tentang agama dari suaminya. Selain belajar agama kepada suaminya, beliau juga belajar untuk mendirikan sebuah organisasi.
Walaupun tidak dapat mengenyam pendidikan formal, Nyai Ahmad Dahlan tetap menjadi pribadi yang memiliki wawasan yang luas. Hal ini dikarenakan beliau akrab dengan tokoh-tokoh nasional teman-teman suaminya, seperti Jenderal Soedirman, Bung Tomo, Ir. Soekarno, Kyai Haji Mas Mansyur dll.
Berangkat dari perjuangan suami dan rekan-rekannya tersebut, beliau terinspirasi untuk memajukan kaum wanita dengan mulai membentuk pengajian untuk kalangan wanita yang diberi nama Sopo Tresno. Tidak hanya bab agama yang diajarkan disana, namun juga ditanamkan nilai-nilai pendidikan didalamnya. Kelompok pengajian Sopo Tresno ini didirikan pada tahun 1914 yang kemudian pada tahun 1923 berganti nama menjadi Aisyiyah. Di dalam kelembagaan ini, beliau memperkenalkan emansipasi bagi kaum perempuan, dan juga beliau menentang adanya kawin paksa.
Mulanya usaha beliau mendapatkan banyak kontra dari masyarakat, namun lambat laun organisasi itu kemudian dapat diterima oleh masyarakat. Dengan kegiatan seperti diatas diharapkan akan timbul suatu kesadaran bagi kaum wanita tentang kewajibannya sebagai manusia, isteri, hamba Allah, serta sebagai warga negara.
Dalam suatu pertemuan dirumah Nyai, yang dihadiri oleh Kyai Muhtar, Kyai Ahmad Dahlan, Ki Bagus Hadikusuma, KH Fakhruddin, dan pengurus Muhammadiyah lainnya, timbul pemikiran untuk mengubah Sopo Tresno menjadi sebuah organisasi wanita islam yang mapan. Semula “Fatimah” diusulkan sebagai nama organisasi itu, tetapi tidak disepakati seluruh tokoh yang hadir. Kemudian oleh almarhum Haji Fakhrudin dicetuskan nama “Aisyiyah” yang dipakai sampai sekarang.
Maka pada tanggal 22 April 1917 organisasi itu diresmikan. Upacara peresmian bertepatan waktunya dengan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang diadakan oleh Muhammadiyah untuk pertama kalinya secara meriah dan besar. Siti Bariyah tampil sebagai ketuanya. Dan pada tahun 1922, Aisyiyah resmi menjadi bagian dari Muhammadiyah.
Ia yang dikenal sebagai “Ibu Muhammadiyah” dan pengurus Aisyiyah sering mengadakan perjalanan ke luar daerah mendatangi cabang-cabang Aisyiyah seperti Boyolali, Purwokerto, Pasuruan, Malang, Kepanjen, Ponorogo, Madiun, dan sebagainya. Tahun 1926 saat Konggres Muhammadiyah ke-15 di Surabaya, Nyai Dahlan merupakan wanita pertama yang tampil memimpin kongres itu. Aisyiyah yaitu perkumpulan yang mulai tampak dan merata di seluruh Indonesia, bukan hanya di Jawa saja.
Nyai Ahmad Dahlan berpulang ke Rahmatullah, pada tanggal 31 Mei 1946. Tidak hanya kaum Muhammadiyah dan Aisyiyah saja yang berkabung, tapi hampir seluruh kaum Muslimin di Indonesia. Dia dimakamkan dipemakaman di belakang Masjid Besar Kauman Jogyakarta.
Melalui usaha dan pemikirannya, Nyai Ahmad Dahlan mendapatkan Anugerah Bintang Anumerta dari Pemerintah Indonesia. Beliau juga dikelompokkan sebagai Pahlawan Nasional sesuai dengan surat Presiden no. 042/TK/TH 1971 tanggal 22 September 1971. Beliau dirasa pantas mendapatkan penghargaan tersebut karena perjuangan beliau dalam memperjuangkan hak kaum perempuan terutama dalam bidang pendidikan sosial agar terlepas dari belenggu penjajahan. Bahkan saat beliau dalam keadaan sakit sekalipun beliau tetap berbuat untuk kepentingan perjuangan Bangsa Indonesia.
Nah sobat Gembira, betapa mulianya perjuangan yang dilakukan oleh Nyai Ahmad Dahlan, untuk itu kita wajib mensyukurinya dan bagi para perempuan, sudah semestinya berterimakasih kepada Nyai Ahmad Dahlan yang telah memajukan kaum perempuan Indonesia.


sumber : M Gembira
Selengkapnya...

Minggu, 19 September 2010

CARA MENENTUKAN ARAH KIBLAT BAGIAN PERTAMA



RASHDUL KIBLAT 2010
Oleh : Mutoha Arkanuddin
Sumber Rukyatul Hilal Indonesia (RHI)
Pada 23 Mei 2010

Apakah arah kiblat masjid bisa berubah atau bergeser akibat gempa bumi maupun bergeraknya lempeng Bumi seperti isu yang tengah berkembang? Jawabannya tentu TIDAK! Artinya pengukuran sebelumnya memang yang membuat arah kiblat masjid tersebut tidak tepat. Dan para pakar geologi menegaskan bahwa kiblat tidak akan bergeser karena gempa maupun pergeseran lempeng Bumi.
Apakah arah kiblat cukup ke BARAT? Sebagaimana yang difatwakan oleh MUI beberapa waktu yang lalu? Jawabannya tentu TIDAK! Sebab di zaman sekarang menentukan arah kiblat semudah membalik telapak tangan (saking mudahnya RED) alias tidak sulit."Dan dari mana saja engkau keluar (untuk shalat), maka hadapkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram (Ka'bah), dan sesungguhnya perintah berkiblat ke Ka'bah itu adalah benar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali lalai akan segala apa yang kamu lakukan." (QS. Al-Baqarah : 149)

“Baitullah ( Ka'bah ) adalah kiblat bagi orang-orang di dalam Masjid Al-Haram dan Masjid Al-Haram adalah kiblat bagi orang-orang yang tinggal di Tanah Haram (Makkah) dan Makkah adalah qiblat bagi seluruh penduduk bumi Timur dan Barat dari umatku” (HR. Al-Baihaqi)

“Jika kamu mendirikan shalat, maka sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadap kiblat, lalu takbir, kemudian bacalah apa yang kamu hafal dari qur’an, lalu ruku’ sampai sempurna, kemudian i’tidal sampai sempurna, kemudian sujud sampai sempurna, kemudian duduk di antara dua sujud sampai sempurna, kemudian sujud sampai sempurna, lakukanlah yang demikian itu setiap rekaat.” (HR. Abu Hurairah)
Dalam ajaran Islam, mengadap ke arah kiblat atau bangunan Ka'bah yang berada di Masjidil Haram adalah merupakan tuntutan syariah dalam melaksanakan ibadah tertentu. Berkiblat wajib dilakukan ketika hendak mengerjakan shalat dan menguburkan jenazah Muslim. Menghadap kiblat juga merupakan ibadah sunah ketika tengah azan, berdoa, berzikir, membaca Al-Quran, menyembelih binatang dan sebagainya.


(Theodolit dan GPS dikenal sebagai pengukur arah kiblat yang presisi, namun demikian penggunaan peralatan ini tergolong sulit dan mahal biayanya)
Berdasarkan kebiasaan yang berkembang di masyarakat, terdapat beberapa kaidah yang sering digunakan untuk mengetahui ketepatan arah kiblat. Diantaranya adalah menggunakan kompas kiblat, kompas sajadah atau peralatan canggih seperti pesawat GPS dan theodoliti. Kini, melalui teknologi penginderaan jarah jauh yang disediakan cuma-cuma oleh Google via internet menggunakan software Google Earth atau secara online disediakan oleh situs-situs seperti Qibla Locator atau RHI Qibla Locator yang memanfaatkan fasilitas Google Map Api (GMA) kita dengan mudah dapat mengetahui arah kiblat sebuah bangunan masjid secara visual dan jelas. Namun demikian penggunaan kaidah-kaidah tersebut sering terkendala beberapa masalah. Kompas belumlah dikatakan sebagai alat ukur yang presisi. Sebab dalam penggunaannya, kompas sering mengalami kesalahan. Kesalahan tersebut berupa penyimpangan jarum kompas baik oleh variasi magnetik secara global maupun atraksi magnetis secara lokal oleh logam di sekitarnya. Belum lagi skala kompas biasanya terlalu kasar. Sementara, penggunaan GPS dan theodolit untuk mengukur arah kiblat walaupun bisa mendapatkan hasil yang lebih presisi namun dalam prakteknya kedua peralatan tersebut tidak mudah didapatkan karena harganya yang cukup mahal. Walaupun Google Earth maupun fasilitas qibla locator secara online dapat membantu mengetahui arah kiblat secara visual dengan perhitungan yang sangat akurat, namun piranti tersebut bukan merupakan alat ukur yang presisi di lapangan dan hanya dapat dinikmati oleh kalangan tertentu.
Lantas apakah bisa mengukur arah kiblat secara presisi dengan biaya yang murah? Jawabannya adalah BISA! Yaitu dengan menggunakan fenomena astronomis yang terjadi pada hari yang disebut sebagai yaumul rashdul qiblat atau hari meluruskan arah kiblat karena saat itu Matahari tepat di atas Ka'bah. Fenomena yang terjadi 2 kali selama setahun ini dikenal juga dengan istilah Transit Utama atau Istiwa A'dhom.

(Pada setiap tanggal 28 Mei dan 16 Juli Matahari tepat berada di atas Ka'bah)
Istiwa, dalam bahasa astronomi adalah transit yaitu fenomena saat posisi Matahari melintasi di meridian langit. Dalam penentuan waktu shalat, istiwa digunakan sebagai pertanda masuknya waktu shalat Zuhur. Setiap hari dalam wilayah Zona Tropis yaitu wilayah sekitar garis Katulistiwa antara 23,5˚ LU sampai 23,5˚ LS posisi Matahari saat istiwa selalu berubah, terkadang di Utara dan disaat lain di Selatan sepanjang garis Meridian. Hingga pada saat tertentu sebuah tempat akan mengalami peristiwa yang disebut Istiwa A'dhom yaitu saat Matahari berada tepat di atas kepala pengamat di lokasi tersebut.
(Konsepnya sederhana! Saat Matahari di atas Ka'bah maka semua bayangan benda tegak akan mengarah ke Ka'bah)
Hal ini bisa difahami sebab akibat gerakan semu Matahari yang disebut sebagai gerak tahunan Matahari. Ini diakibat selama Bumi beredar mengelilingi Matahari sumbu Bumi miring 66,5˚ terhadap bidang edarnya sehingga selama setahun Matahari terlihat mengalami pergeseran antara 23,5˚ LU sampai 23,5˚ LS. Pada saat nilai azimuth Matahari sama dengan nilai azimuth lintang geografis sebuah tempat maka di tempat tersebut terjadi Istiwa A'dhom yaitu melintasnya Matahari melewati zenit lokasi setempat.

Demikian halnya Ka'bah yang berada pada koordinat 21,4° LU dan 39,8° BT dalam setahun juga akan mengalami 2 kali peristiwa Istiwa A'dhom yaitu setiap tanggal 28 Mei sekitar pukul 12.18 waktu setempat dan 16 Juli sekitar pukul 12.27 waktu setempat. Jika waktu tersebut dikonversi maka di Indonesia peristiwanya terjadi pada 28 Mei pukul 16.18 WIB dan 16 Juli pukul 16.27 WIB. Dengan adanya peristiwa Matahari tepat di atas Ka'bah tersebut maka umat Islam yang berada jauh dan berbeda waktu tidak lebih dari 5 atau 6 jam dapat menentukan arah kiblat secara presisi menggunakan teknik bayangan Matahari.
28 MEI 2010 @ 16:18 WIB
16 JULI 2010 @ 16:27 WIB
MATAHARI TEPAT DI ATAS KA'BAH
POSISI MATAHARI = ARAH KIBLAT
BAYANGAN MATAHARI = ARAH KIBLAT
Untuk lebih akurat pengukuran disarankan menggunakan benang besar yang berbandul daripada sekedar menggunakan tongkat yang ternyata sulit membuatnya benar-benar tegak. Saya menyebut untuk alat benang berbandul tersebut dengan istilah Solar Shadow Tracker (SST) - penjejak bayangan Matahari.
Teknik penentuan arah kiblat pada hari Rashdul Qiblat sebenarnya sudah dipakai lama sejak ilmu falak berkembang di Timur Tengah. Demikian halnya di Indonesia dan beberapa negara Islam yang lain juga sudah banyak yang menggunakan teknik ini. Sebab teknik ini memang tidak memerlukan perhitungan yang rumit dan siapapun dapat melakukannya. Yang diperlukan hanyalah sebatang tongkat lurus dengan panjang lebih kurang 1 meter dan diletakkan berdiri tegak di tempat yang datar dan mendapat sinar matahari. Pada tanggal dan jam saat terjadinya peristiwa Istiwa A'dhom tersebut maka arah bayangan tongkat menunjukkan kiblat yang benar.

Bahkan dengan menggunakan software khusus yang dapat mengetahui pergerakan benda langit secara presisi kapan secara persis terjadinya Istiwa A'dham dapat diketahui. Untuk tahun 2010 ini misalnya menurut software Starrynight Pro Plus Versi 6.3.8 yaitu sebuah software astronomi yang memiliki tingkat ketepatan sangat tinggi, peristiwa Istiwa A'dhom terjadi pada 28 Mei 2010 pukul 12:17:59 WS atau 16:17:59 WIB dan 16 Juli 2010 pukul 12:26:48 WS atau 16:26:48 WIB. Namun secara praktis angka tersebut bisa dibulatkan ke menit.
(Tempat yang memungkinkan penentuan arah kiblat pada 28 Mei dan 16 Juli hanya di daerah terang saja)
Karena di negara kita peristiwanya terjadi pada sore hari maka arah bayangan adalah ke Timur, maka arah bayangan yang menuju ke tongkat adalah merupakan arah kiblat yang benar. Jika anda khawatir gagal karena Matahari terhalang oleh mendung maka toleransi pengukuran dapat dilakukan pada H-2 hingga H+2. Satu hal penting yang harus kita perhatikan adalah JAM yang kita gunakan hendaknya sudah terkalibrasi dengan tepat. Untuk mengetahui standard waktu yang tepat bisa digunakan tanda waktu saat Berita di RRI, layanan telpon 103 atau menggunakan jam atom yang disediakan oleh layanan internet.

Istiwa A'dhom di antipode (Nadir) Ka'bah dapat digunakan sebagai acuan penentuan arah kiblat secara presisi untuk wilayah yang tidak memungkinkan melakukan penentuan arah kiblat pada 28 Mei dan 16 Juli.
1. Penentuan arah kiblat menggunakan fenomena ini hanya berlaku untuk tempat-tempat yang pada saat peristiwa Istiwa A'dhom dapat secara langsung melihat Matahari. Sementara untuk daerah lain di mana saat itu Matahari sudah terbenam seperti Wilayah Indonesia Timur (WIT) praktis teknik ini tidak dapat digunakan. Maka ada fenomena lain yang dapat digunakan oleh daerah-daerah tersebut sehingga dapat mengetahui arah kiblat secara presisi. Fenomena itu adalah saat Matahari berada tepat di bawah Ka'bah yaitu saat Istiwa A'dhom terjadi di titik Nadir (Antipode) Ka'bah yang terjadi pada setiap tanggal 13 Januari dan 28 November.

Teknik Penentuan Arah Kiblat menggunakan Istiwa A'dhom :

2. Tentukan lokasi masjid/mushalla/ langgar atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya.

3. Sediakan tongkat lurus panjang minimal 1 meter. Akan lebih bagus jika menggunakan benang besar yang diberi bandul sehingga tegak benar.

4. Siapkan jam/arloji yang sudah dicocokkan / dikalibrasi waktunya secara tepat dengan radio/ televisi/ internet atau telpon ke 103.

5. Tentukan lokasi pengukuran; di dalam masjid (diutamakan) atau di sisi Selatan Masjid atau di sisi Utara atau di halaman depan masjid. Yang penting tempat tersebut datar dan masih mendapatkan penyinaran Matahari saat peristiwa Istiwa A'dhom berlangsung.

6. Pasang tongkat secara tegak dengan bantuan lot tukang (jika menggunakan tongkat) atau pasang benang lengkap dengan bandul serta penyangganya di tempat tersebut. (Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya fenomena agar tidak terburu-buru)

7. Tunggu sampai saat Istiwa A'dhom terjadi dan amatilah bayangan Matahari yang terjadi. Berilah tanda menggunakan spidol, benang, lakban, penggaris atau alat lain yang dapat membuat tanda lurus. Maka itulah arah kiblat yang sebenarnya

8. Gunakan benang, sambungan pada tegel lantai, atau teknik lain yang dapat meluruskan arah kiblat ini ini ke dalam masjid. Intinya yang hendak kita ukur sebenarnya adalah garis shaff yang posisinya tegak lurus (90°) terhadap arah kiblat. Maka setelah garis arah kiblat kita dapatkan untuk membuat garis shaff dapat dilakukan dengan mengukur arah sikunya dengan bantuan benda-benda yang memiliki sudut siku misalnya lembaran triplek atau kertas karton.
Sebaiknya bukan hanya masjid atau mushalla / langgar saja yang perlu diluruskan arah kiblatnya. Mungkin kiblat di rumah kita sendiri selama ini juga saat kita shalat belum tepat menghadap ke arah yang benar. Sehingga saat peristiwa tersebut ada baiknya kita juga bisa melakukan pelurusan arah kiblat di rumah masing-masing. Semoga cuaca cerah.

Semoga dengan lurusnya arah kiblat kita, ibadah shalat yang kita kerjakan menjadi lebih afdhal dan doanya lebih dikabulkan. Amin.


Keterangan lengkap hubungi Rukyat Hilal Indonesia (RHI) di 0274-552630 atau 08122743082.

CATATAN:
Agar lebih akurat yg tanggal 28 Mei, hari sebelumnya dikurangi 3 menit per hari sesudahnya ditambah 3 menit per hari. Yang 16 Juli hari sebelumnya ditambah 3 menit per hari sesudahnya dikurangi 3 menit per hari. Masih cukup presisi. Kalaupun tidak dikoreksi jg masih ckp akurat krn hanya berbeda 0,2drjt setiap hari atau sekitar 10' (menit busur) sementara diameter sumber cahaya (matahari) jauh lebih besar yaitu sekitar 0,5drjt atau 30'.
Selengkapnya...

Selasa, 31 Agustus 2010

SOSOK IKHLAS

Ashari Nurdin
Honor Nol Rupiah, Semangat 45

Seorang Ashari Nurdin, pria kelahiran Bantul 15 Januari 1935 ini dikenal sebagai seorang yang rendah hati dan tangguh.Walaupun telah memasuki usia 75 tahun, setiap hari masih disibukkan dengan aktivitas mengajar dan menyelesaikan administrasi sekolah. Hari-harinya dihabiskan dengan bekerja , bersenandung dan beribadah.
Saat ini Ashari tinggal bersama istrinya haniyah. Empat orang anaknya yaitu Khoirul banati, Sri Setyowati,Abdullah dan Nurhasanah telah menikah dan bertempat tinggal di Desa lain.Dari keempat anaknya telah dikarunia 4 orang cucu.
Menjadi guru tidak tetap ( GTT ) di SD Muhammadiyah  Serut  Palbapang  Bantul honor Rp.0; dijalani dengan ikhlas. Ketika beberapa teman GTT menerima honor atau tunjangan fungsional, beliau tidak cemburu dan tetap menjalankan rutinitasnya tanpa mengeluh. Aktivitasnya tidak kalah dengan guru-guru yang masih muda.
Bahkan saat ini masih aktif menjadi pembina pranuka, ekstrakulikuler yang sebenarnya berat dijalani oleh orang seusianya.Meskipun telah lama memasuki masa pensiun, fisiknya masih kuat. Setiap hari bersepeda menempuh jarak pergi pulang kira-kira 10 km. jarak sejauh itu di tempuh dalam waktu 1 jam.Berangkat pukul 06.00 WIB dan sampai di rumah kembali pukul 14.00 WIB. ketika ada kediatan pramuka atau ada kegiatan lain di sekolah, tiba di rumah sudah malam. Ashari mengenyam pendidikan sejak zaman jepang. Belajar di sekolah rakyat (1942-1945), SMP Muhammadiyah Bantul (1945-1948). Sempat berhenti sekolah pada waktu terjadi agresi militer Belanda II tahun 1949, Ashari kemudian melanjutkan ke Muallimin Yogyakarta (1951-1953). Ashari perrnah merangkap kepala sekolah di lima SD (1968-1971), diantaranya SD Muhammadiyah Senggotan, SDM Ambarbinangun, SDM Peleman, SDM Krapyak Wetan, dan SDM Pendowoharjo. Mulai mengajar di SD Muh. Pendowoharjo (1953-1956). Kemudian berpindahtugas di Madrasah ibtidaiyah Bantul yang sekarang SDM. Bantul kota (1956-1963), SD Pendowoharjo sebagai kepala sekolah (1963-1971) sekaligus merangkap SD yang lain. Pada tahun 1971-1995) menjabat kepala sekolah di SDM Serut. Setelah pensiun tahun 1995 Ashari tetep melanjutkan mengajar sebagai GTT sampai sekarang. Ashari mempunyai motto hidup "sebaik-baik orang adalah yang ilmunya bermanfaat bagi orang lain, maka marilah menggunakan waktu sehat sebelum sakit." Ketika ditanya tentang mengapa bersedia menjadi GTT yang digaji Rp 0,-? Dengan humor khasnya, ia menjawab sambil tersenyum, GTT itu Guru Tetap Tabah. Ashari juga turut berjasa besar dalam pembangunan SD Muhammadiyah Serut. Tahun 1979 pernah memimpin membuat batu bata sejumlah 50.000 buah yang digunakan untuk pembangunan gedung baru. Pekerjaan itu dilakukan secara gotong-royong bersama warga masyarakat Serut dan sekitarnya. Dedikasi dan pengorbanan seperti yang dilakukan Ashari Nurdin saat ini sudah jarang kita temui. Kisah diatas hendaknya dapat menumbuhkan inspirasi kita bahwa tidah semua pekerjaan hanya bisa dihargai dengan uang. Dengan keikhlasan kita dapat berbuat banyak untuk negeri ini. Selengkapnya...

Senin, 30 Agustus 2010

KEGIATAN KAJIAN RUTIN JUMAT PAHING PCM GEDANGSARI

Pengajian yang dikelola oleh PCM Gedangsari ini dimaksudkan untuk menjawab keterbatasan pengetahuan dan pemahaman tentang Islam sesuai AL-QURAN dan SUNNAH. Kajian ini dibina oleh Ustadz AR FAUZI dari Sukabumi.Beliau Sarjana lulusan PUTM ( Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah) Yogyakarta serta berhasil menamatkan S1 UAD Jurusan Telaah Hadist. Pengajian ini dilaksanakan tiap Jumat Pahing secara berpindah dari ranting ke ranting agar sekaligus untuk jalin ukhuwah antar ranting. Untuk Jumat pahing yang akan datang kajian akan digantikan oleh USTADZ ANANG FATHURAHMAN karena Ustadz AR Fauzi ada tugas di Kediri. Ustadz Anang adalah tamatan Mahad Abu Bakar dan sekarang masih melanjutkan studi di UMS. Neliau seorang hafidz ( hafal Al-Quran). Semoga Masyarakat Gedangsari bisa ikut bergabung dalam kajian-kajian ini sehingga keilmuannya bertambah.
Makalah yang dibahas adalah TATA CARA SHOLAT BERJAMAAH. selengkapnya anda dapat melihat dengan  KLIK di sini
Selengkapnya...

ACARA BAKSOS IMM CABANG AR FAHRUDIN YOGYAKARTA

Kegiatan ini di laksanakan di Sampang tepatnya di Balai Desa Sampang pada hari Ahad, 28 Maret 2010 dimulai pukul 07.30 sampai 16.00. Tema kegiatan ini adalah " Menumbuhkan rasa kepedulian antar manusia dan menumbuhkan kesadaran kritis demi tercapainya masyarakat yang makmur" Baksos tersebut dalam rangka Milad IMM ke - 46 dan songsong Muktamar 1 abad di Yogyakarta yang akan diselenggarakan pada 5-8 Juli 2010 di sportorium UMY, diketuai oleh Eko Hariyadi. Acara baksos adalah pengajian akbar, bazar pakaian, dan pengobatan gratis dan penyuluhan kesehatan . Pengobatan gratis bekerja sama dengan tim dokter PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan tim laborat dari Puskesmas Gedangsari. Pengobatan dari PKU tidak dipungut beaya. Bagi pasien yang dirujuk melakukan tes gula darah dan asam urat tiap orang dipungut Rp.15.000,00 yang telah ditanggung oleh PCM Gedangsari. Hadir Petugas dari Puskesmas Gedangsari adalah dr. Andry Winarni, Bidan Murdaningsih dan bapak Muhdir. Pelaksanaannya untuk tempat dan undangan diserahkan kepada PRM Sampang. Publikasi oleh Muktar Sholikin,Mamat, Efnu, dkk. Peserta yang hadir cukup banyak sekitar 250 an orang ditambah perangkat desa dan dari IMM sekitar 50 orang. Hadir dalam kesempatan itu alumni PUTM Ustadz ENDI Prasetyo dan Khoirul Anam. Warga yang berhasil dijaring untuk pemeriksanaan laboratorium sebanyak 17 orang dan pengobatan umum sebanyak 72 pasien.Sedia kala Pembicara adalah Ustadz Puji Hartono dari CDP tapi mendadak beliau ada tugas yang mendadak sehingga di gantikan dari Ustadz Krapyak. Sejumlah kalangan kecewa karena baksos ini IMM kok ustadznya justru dari kalangan lain. Yang menjadikan kecewa adalah isi pengajiannya kurang berbobot dan hanya berisi cerita pribadi ngalor-ngidul. hal ini semoga untuk pelajaran bagi kita semua. " Hendaklah para Ustadz Muhammadiyah mempertimbangkan untung ruginya bila membatalkan kesangupannya.Kata bapak Sriyanta yang juga salah satu pengurus ranting Sampang. Bila para ustadz muhammadiyah tidak mau menomorsatukan kegiatan di muhammadiyah maka akan dimanfaatkan oleh orang lain untuk menanamkan pengaruhnya. baru disadari bila ada warga yang tidak loyal terhadap gerakan, pada hal pimpinan sendirilah yang kadang kurang konsisten."tambahnya.
Demikian sekilas kegiatan Baksos IMM, materi penyuluhan kesehatan
Selengkapnya...

Selasa, 03 Agustus 2010

KEGIATAN PENGAJIAN BINAAN PRM SAMPANG


PENGAJIAN REMAJA BINAAN PRM SAMPANG


Assalamu 'alaikum warohmatullohi wa barokaatuh
Salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh sebuah organisasi Islam adalah membina umat dalam hal ibadah, muamalah, dan penyebarluasan  Al-Quran itu sindiri. Ibadah adalah sudah menjadi ketentuan yang tidak boleh diubah atau ditambah-tambah. Diutusnya para nabi dan Rasul adalah berawal  dari dilupakannya segala peribadatan yang haq dan digantikan ibadah yang batil yaitu tidak sesuai lagi dengan apa yang diturunkan oleh Alloh lewat Rasulnya. Sebuah hadist hasan menyatakan bahwa Nabi SAW meninggalkan pesan “ Aku tinggalkan dua pusaka, barang siapa yang berpegangteguh pada keduanya maka tidak akan tersesat selamanya, kedua pusaka itu adalah Qur’an dan Sunnah Nabi.” Untuk itu PRM Sampang mencoba untuk membina anak-anak remaja yang nantinya sebagai penerus generasi tua. Generasi  yang tua mungkin agak mengalami kesulitan bila diajak kembali pada ajaran Al-Quran dan sunnah. Mereka  sudah terbiasa dengan tradisi yang mengurat –mengakar seolah olah itu suatu kewajiban yang tidak bias ditinggalkan.

Pada pengajian remaja binaan PRM Sampang dilaksanakan di Masjid Al-Ikhlas Kayen Desa Sampang pada hari Ahad 1 Agustus 2010. Pengajian tersebut disampaikan oleh ihwan Sriyanta salah satu pengurus ranting Muhammadiyah Sampang. Tema yang diambil “ Bagaimana seharusnya sebagai Remaja Muslim” . Kata Ihwan  Sriyanta bahwa remaja harus memiliki azam / kebulatan tekad
1.       Tidak ada Tuhan selain ALLOH.
2.      Mulailah dari diri sendiri dan dari yang terkecil untuk mewujudkan pengabdian kepada Alloh.
3.       Tanyaakan pada diri sendiri “ Apa yang telah aku perbuat untuk agamaku?”
4.      Setiap Muslim hendaklah memiliki semboyan
a.       Alloh Tujuan kami. Sehingga segala tindakan kita benar-benar kita persembahkan kepada Alloh bukan untuk selainya. Dengan itu keikhlasan terjaga.
b.      Rosul panutan kami. Segala ibadah harus mengikuti rosul dan meniadakan sesuatu ibadah yang bukan dari rosul
c.       Al-Quran pedoman hidup kami
d.      Berjuang di jalan Alloh adalah jalan hidup kami
e.       Mati dalam ridho Alloh adalah cita-cita tertinggi kami
Itulah yang disampaikan kepada para generasi penerus, semoga Alloh meridhoi.Amiin.



Selengkapnya...