Sabtu, 30 April 2011

SHOLAT JUMAT BAGIAN PERTAMA

Keutamaan hari jumat
Setiap agama mempunyai hari tertentu yang istimewa. Entah itu hari dalam satu minggunya, dalam setiap bulannya maupun dalam setiap tahunnya. Sebagai contoh adalah agama Nasrani dalam setiap pekannya ada satu hari yang teristimewa bagi mereka yaitu hari Minggu. Begitupula orang-orang Yahudi mempunyai hari istimewa dalam setiap pekannya yaitu hari sabtu dimana mereka diperintahkan untuk menggunakan hari tersebut hanya untuk beribadah kepada Allah SWT bukan untuk kepentingan dan urusan duniawi. Tidak ketinggalan umat islam juga mempunyai hari yang teristimewa diantara hari-hari yang lain dalam setiap pekannya yaitu Hari jumat. Mengapa hari jumat di katakan istimewa? Karena di dalamnya mempunyai keutamaan-keutamaan tertentu antara lain:
1. Adam di ciptakan oleh Allah, dimasukkan kesurga dan dikeluarkan dari surga pada hari kiamat. Begitu pila hari kiamat terjadi pada hari jumat.
Sebagai mana hadis Rasulullah SAW:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيْهِ الشَّمْسُ يَوْمَ الْجُمْعَةِ: فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، وَفِيْهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيْهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ) رواه مسلم وأبو داود والنسائي والترمذي وصححه
Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “sebaik-baik hari dimana terbitnya matahari yaitu hari jumat. Dimana Adam as. Diciptakan, dimasukkan ke syurga dan di keluarkan dari syurga. Begitu pula tidak terjadi kiamat kecuali hari Jumat”. (HR. Muslim, Abu Dawud, Nasa’i dan Tirmidzi)
2. Di kabulkannya doa-doa
Sebagaimana hadis dibawah ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَقَالَ: فِيْهِ سَاعَةً لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ، وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي، يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى شَيْئاً إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، أَشَارَ ـ أَيْ النَّبِيُّ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا» متفق عليه
Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah SAW menyebut pada hari kiamat beliau berkata: padanya terdapat satu waktu dimana seorang muslim yang shalat kemudian minta sesuatu kepada Allah melainkan Allah memberikannya. Nabi mengisyaratkan dengan tangannya waktu diijabahi doa tersebut sedikit”. (Muttafaq ‘Alaih)
Adapun waktu tersebut terdapat beberapa hadis yang memperincinya. Antara lain:
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ وَأَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ سَاعَةً لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فِيْهَا خَبْرًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، وَهِيَ بَعْدَ الْعَصْرِ) رواه أحمد. قال العراقي: صحيح.
Dari Said dan Abi Hurairah ra. Sesungguhnya Nabi SAW bersabda: sesungguhnya dalam hari jumat terdapat satu waktu dimana jika seorang hamba mencocoki dalam berdoanya (meminta kepada Allah) suaatu kebaikan niscaya Allah akan memberikannya, waktu tersebut adalah setelah Ashar)’. (HR. Ahmad)
عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ الله عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (يَوْمُ الْجُمُعَةِ اِثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً مِنْهَا سَاعَةٌ لاَ يُوْجَدُ عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ الله تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ آتاَهُ إِيَاهُ: وَالْتَمَسُوْهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ) رواه النسائي وأبو داود والحاكم في المستدرك وقال صحيح على شرط مسلم، وحسن الحافظ إسناده في الفتح.
Dari Jabir ra. Dari Nabi SAW bersabda: hari jumat itu dua belas jam diantaranya terdapat satu saat dimanatidak didapati seorang muslim meminta kepada Allah melainkan akan diberikannya. Carilah oleh kalian di akhir waktu setelah Ashar”. (HR. Nasa’i, Abu Dawud dan Hakim)
Dalam hadis lain yang di riwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud dari Abu Musa ra. Bahwa dia mendengar Nabi SAW berkata dalam hal waktu dikabulkannya doa. Beliau berkata: waktu tersebut adalah diantara duduknya imam yaitu di atas mimbar sampai selesainya shalat.
.
3. Disunnahkan memperbanyak shalawat kepada Nabi SAW
Sebagimana hadis dibawah ini:
أَكْثِرُوا مِنْ الصَّلَاةِ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ , وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ " أخرجه البيهقي 3 / 249 ) ، وحسَّنه الأرنؤوط
“Perbanyaklah olehkalian shalawat kepadaku pada hari jumat dan malam jumat. (HR. al-Baihaqi) dan telah dihasankan oleh Arnauth
4. Disunnahkan membaca surat al-Kahfi
Sebagaimana sabda nabi:
عن أبي سعيد الخدري أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنْ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ) رواه النسائي والبيهقي
Dari Abu Said al-khudriyi bahwa Nabi SAW bersabda: barang siapa yang membaca surat al kahfi pada hari jumat maka Allah akan memberikan cahaya diantara dua jumat tersebut. (HR Nasa’i dan Baihaqi)
5. Disunnahkan berhias-hias diri memakai wangi-wangian
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ الغُسْلُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَلْبَسُ مِنْ صَالِحِ ثِيَابِهِ، وَإِنْ كاَنَ لَهُ طَيِّبٌ مَسَّ مِنْهُ) رواه أحمد والشيخان
Dari Abu Said al Khudriyy ra. Dari Nabi saw bersabda: atas seorang muslimlah mandi pada hari jumat dan memakai baju yang paling bagus jika ia mempunyai minyak wangi hendaklah ia pakai”. (HR. Ahmad dan Bukhari Muslim)

Hukum shalat jumat
Para ulama sepakat bahwa shalat jumat merupakan fardhu ain bagi laki-laki / pria dewasa beragama islam, merdeka dan menetap di dalam negeri atau tempat tertentu. Jadi bagi para wanita / perempuan, anak-anak, orang sakit dan budak, solat jumat tidaklah wajib hukumnya.
Perintah shalat jumat terdapat dalam al Quran surat al-Jumuah ayat 9.
َا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (9)

Dan hadis yang diriwayatkan oleh abu Dawud dari Thariq bin Syihab ra. Dengan demikian hukumnya Fardhu (wajib). Bagi orang yang menyepelekan shalat jumat sehingga meninggalkannya sampai tiga kali di cap sebagai orang munafik. (HR. Muslim)
Dalam hadis yang lain
مَنْ تَرَكَ الْجُمُعَةَ ثَلاَثَ جُمُعٍ تَهَاوُناً، طَبَعَ اللهُ عَلَى قَلْبِهِ» رواه الخمسة عن أبي الجَعْد الضَّمْري
Barang siapa yang meninggalkan jum’ah tiga kali karena meremehkan, maka Allah SWT menutup hatinya”. (HR. Imam Lima)
لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ رَجُلاً يُصَلّيِ بِالنَّاسِ، ثُمَّ أُحَرِّقُ عَلَى رِجَالٍ يَتَخَلَّفُوْنَ عَنِ الْجُمُعَةِ بُيُوْتَهُمْ» (4) رواه أحمد ومسلم عن ابن مسعود
Sungguh aku menginginkan untuk memerintah seseorang untuk menjadi Imam shalat bagi manusia kemudian aku membakar rumahnya orang-orang yang tertinggal dari jumah”. (HR. Ahmad dan Muslim)
عَنْ طَارِقٍ بْنِ شِهَابٍ رَضِيَ الله عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِى جَمَاعَةٍ إِلاَّ أَرْبَعَةٍ عَبْدِ مَمْلُوكٍ ، أْوِ امْرَأَةٍ ، أَوْ صَبِىٍّ ، أَوْ مَرِيضٍ رواه أبو داود (تعليق الذهبي قي التلخيص : صحيح)
Dari Thoriq bin Syihab ra. Dari Nabi SAW bersabda: jumat itu kewajiban atas setiap Muslim dalam jamaah kecuali empat golongan, yaitu: hamba sahaya, wanita, anak-anak dan orang yang sakit”. (HR. Abu Dawud) Adzahabi dalam Talkhis berkata: hadis ini shahih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan/pertanyaan di bawah ini